Kepulanganmu
sungguh mengejutkan bahkan hingga detik ini.
Rindu
ku seolah semakin menggila.
Permintaanmu
untuk meluangkan waktu sudah aku penuhi.
Sudah
ku persiapkan diri untuk menyambut kedatanganmu ke Kota Istimewa ini.
Jutaan
cerita tersimpan dalam benak ku, tak sabar ingin segera ku ceritakan.
Sebuah
kecelakaan membuatmu membatalkan pertemuan kita.
Dari
sini ku senandungkan doa agar kamu lekas sembuh dan kita akan bertemu.
Minggu,
29 Maret 2015 itulah waktu yang kamu janjikan untuk bertemu dengan ku.
Tidak
ada yang salah. Kamu tepati janjimu.
Kita
bertemu, bertemu dengan keadaan yang jauh diluar dugaan.
Kita
bertemu, aku duduk disamping mu dan kamu...
Kamu
terbujur kaku diatas keranda hijau, sekujur tubuh mu berselimut kafan putih.
Kedua
matamu terpejam. Raut wajahmu sungguh sangat tenang.
Tetes
air mata tak henti-hentinya membasahi pipiku.
“Kung,
Ayu disini. Ayu punya kado ulangtahun buat Kakung.”
Inikah
yang kamu maksud ingin merayakan ulang tahun dengan anak, mantu dan cucu.
Ternyata
keinginanmu merayakan ulang tahun bersama kami terkalahkan oleh inginmu untuk
merayakan ulangtahun bersama wanita cantik yang telah berpulang Desember lalu.
51
tahun sudah pernikahan kalian dan cinta kalian begitu setia, sehidup semati.
Sekarang
wanita sekuat dia sekarang tak sendiri lagi di Surga.
Ikhlas.
Ikhlas. Ikhlas. Ya, aku ikhlas.
Mereka
telah berbahagia disana, bersama Tuhan.
Teringat
ucapanmu saat wanita itu berjuang melawan penyakitnya,
Kamu
meminta ku untuk segera menyelesaikan sekolahku sembari menunggu wanita itu
pulih agar nanti kalian hadir pada wisudaku.
Ku
sanggupi permintaanmu, karena aku tahu kamu begitu ingin melihatku menjadi
seorang guru seperti kalian berdua.
Keadaanya
kini berbeda. Rumah di Kota Kretek sudah sepi.
Tak
ada lagi kalian berdua, yang selalu menjadi harapku dikala lebaran.
Kalian
berdua selalu berkata “Cucu pertama, paling gede dan paling ndableg”
Masih
teringat jelas kala aku kecil bersama kalian.
Setiap
Bulan Juni kalian selalu mengunjungi ku, merayakan ulang tahunku.
Tuhan,
aku begitu merindukan mereka.
Tuhan,
izinkan aku menceritakan apa yang menjadi kesibukanku saat ini.
“Mbah Kung, Mbah ti, Ayu kangen banget. Ayu
lagi seneng nulis sekarang. Kemaren habis bikin buletin, pulangnya malem terus.
Ayu juga kadang gak pulang, nginep di kostnya temen kalo pulangnya kemaleman.
Mbah Kung, Mbah ti, lagi ngapain disana? Udah ketemu Mbah Kung, Mbah ti Jogja
ya? Salam yaaJ. Mbah Kung, Mbah Ti, Ayu kok
kangen ya ditanyain tentang jodoh sama kalian? Ayu sekarang mencoba nggak galak
lagi loh sama cowok tapi susah banget sumpah. Mbah Ti, Hpnya yang dari Ibu
sekarang Ayu pake ya. Oh iya, dasternya yang pink punya Mbah Ti sekarang suka
aku pake buat bobok loh. Mbah Ti, Mbah Kung, Dzaki sekarang juga makin pinter
tapi juga makin nakal. Dzaki selain les kumon dia juga lagi seneng ngelukis, di
rumah banyak banget lukisannya Dzaki dikanvas. Mainan lego yang ngrangkai
ngrangkai juga banyak banget. Bagus-bagus. Oh iya, sekarang Ayu lagi seneng
masak loh, hihihi. Udah belajar jadi calon istri idaman. Kemaren Ayu habis
masakin buat temen cowoknya Ayu. Ayu seneng deh Mbah. Rencananya mau aku ajak
ke Kudus buat dikenalin sama Mbah Kung tapi ya semuanya Cuma rencana. Mbah Ti,
Mbah Kung, maafin kita berdua ya kalo kita jarang punya waktu buat telfon atau
berkunjung kesana. Bahkan sampai kalian berpulang. Maafin kita tapi yang pasti
Ayu sama Dzaki selalu sayang sama kalian. Ayu jadi cucu pertama, paling gede
walaupun itungannya di keluarga paling kecil tapi Ayu sebisa mungkin nerusin
kalian jadi guru. Ayu berusaha, sebisa Ayu. Ayu udah kuliah, udah gede, udah
mulai ngomongin nikahan. Ini loh Mbah, cucunya yang paling ala-ala udah semakin
gede. Ayu punya banyak cerita, cerita yang bikin kalian bangga sama Ayu. Ayu
yang sudah menjadi Alya sekarang. Alya bingung mau cerita apa lagi, Alya Cuma bisa
bilang kangen doang sama kalian sekarang. Alya kangeeeeeen banget!!!”
Sajak ku untuk kalian yang telah berpulang.
Untuk kalian yang pernah ada dalam hidupku,
Untuk kalian yang telah menjadi Kakek dan Nenek ku.
Sajak rindu dari seorang cucu.
I miss you badly, i love you grandma, grandpa..