Sabtu, 21 Februari 2015

Ku temukan kembali senja ku



Senja, sudah lama kita tidak bertemu bukan?
Apa kabar mu?
Langit kali ini nampak begitu cerah, awan hitam dan rintikan hujan yang beberapa hari terakhir ini menyelimuti senja  seolah memberi kesempatan bagi ku untuk menikmati indahnya senja.
Beberapa hari yang lalu, ada hal yang terbesit dalam benakku.
Aku rindu menulis sajak-sajak, inspirasi seolah sedang mempermainkan ku.
Jari-jari ku kelu merangkai kata untuk membangun sajak seperti biasa.
Cinta, persahabatan dan hidup. Ketiga tema besar yang biasanya selalu ada saja yang membuatku mampu menciptakan sarang laba-laba di media sosial seketika hanyut entah oleh apa dan kemana.
Bahkan secangkir kopi mocca yang setiap hirupan aromanya mampu merangsang hati serta logika ku untuk memainkan sebuah kata sempat tidak mampu mengembalikan inspirasi ku.
Saat ini pada sudut sabtu sore, inspirasi kembali pada ku.
Ku goreskan pena biru pada note mickey mouse. Kali ini, tentang dirinya.
Seorang lelaki kelahiran September. Seseorang yang selalu aku sebut dengan ‘Nda’, yang ku ambil dari nama tengahnya. ‘Nda’ sebuah inisial yang ku ciptakan untuk mengelabuhi orang-orang.
“Kamu seperti jogja” begitu tulisnya dalam status blackberry.
Tentunya, sesuatu telah menghantam hati ku. ‘Nda’ masih ada di dalamnya, tersimpan dengan sejuta sayang yang menyelimuti karang hati ku.
Dirinya memang telah kembali, menyapa dengan manis diri ku. Namun pernahkah kamu mendengar perkataan “Yang kembali pasti tidak akan sama lagi”. Ya, dalam berbagai aspek aku mengakui hal itu bahkan, aku jadikan sebuah prinsip saat ini.
Kembalinya dia bukan berarti semua akan sama seperti dulu. Dia kembali mungkin tidak lagi dengan cinta dan sayangnya. Berbeda dengan aku yang tetap bertahan disini mencintai dan menyayanginya.
Ikhlas, begitu mudah diucapkan namun begitu sulit dijalani. Begitulah perasaanku saat ini. Berkali-kali aku mencoba mengatakan pada hati ku untuk mengikhlaskan kepergiannya. Namun apa daya jika hal-hal seperti itu masih menghantamku. 
“Nda, i love you but its not so easy. I miss your voice, your smile, your laugh, everything about you and us”
“Dah aku mah apa atuh” kalimat yang sedang marak saat ini, terkadang menyadarkan ku bahwa dirinya hanya masa lalu ku. Masa lalu yang pernah aku perjuangkan untuk menjadi masa depan. 
Aku selalu berusaha berdamai dengan hati ku sendiri sebelum aku membuka kembali lembaran cinta dengan masa depanku. Berdamai untuk mengikhlaskannya, untuk mampu melihat dirinya tersenyum dengan wanita lain, dan berdamai dengan semua hal yang terbaik untuk diriku.
Aku perlu mempercayai segala yang aku lakukan itu pasti akan membawa hasil. Mungkin aku harus mulai belajar membiasakan hati bila dirinya nanti bersanding dengan yang lain. 
Ya, aku harus mencintai diri ku sendiri sebelum aku mencintai seseorang yang pantas untuk aku cintai.
Let it flow and everythings gonna be ok.
I love you, until one day your name didn’t make me smile anymore
Aku akan kembali mencintai ketika aku sudah mampu mendamaikan hati dan memantaskan diriku untuk mendapatkan lelaki sholeh yang nantinya akan berdiri satu shaff di depan ku pada ke lima waktu sholat ku.
Tuhan, membiarkan mu bersanding dengan seseorang yang salah sebelum nantinya kamu bersanding dengan yang benar untuk mu. Semua itu agar nantinya kamu tidak akan menyia-nyiakan seseorang karena berjuang bukan sebuah lelucon.



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

The Time


Get your own Digital Clock

Blogger templates

About Me

Foto Saya
Alyaak Hafizh Rayudisa
this is real , this is me :-) i'm exactly where i'm supposed to be now ♥ gonna let the light shine on me, now i've found who i'm there's, no way to hold it in, no more hidding who i want to be, this is me ♥ :-)
Lihat profil lengkapku