Sabtu, 31 Maret 2012

UTS TIK 2012


SERBA MUDAH TENTANG BATIK

Batik Indonesia  sebagai warisan budaya mendapatkan pengakuan dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), tepatnya tanggal 2 Oktober 2009 di Perancis merupakan suatu pengakuan dunia akan karya asli anak bangsa. Bagaimana usaha kita memelihara batik itu sendiri? Apakah sekedar memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk selalu menggenakan batik pada setiap kesempatan?.

Belum banyak yang paham tentang cara mencuci batik, berikut beberapa hal yang sebaiknya kita ketahui:

1.      Kurang tepat apabila mencuci batik menggunakan shampoo rambut, karena shampoo rambut hanya akan membuat batik bersih, tidak punya sifat mengikat dan mempertahankan warna kain (terutama warna-warna alami), sehingga warna batik akan cepat pudar.

2.      Sebaiknya tidak mencuci batik dengan menggunakan ditergen/sabun mandi, karena hanya akan merusak warna dan saat penyimpanannya akan menimbulkan bau apek yang merangsang datangnya ngengat.

3.      Hal yang benar adalah :

Cuci batik/sutra dengan menggunakan Sari Lerak  “Ronsari NL”, karena lerak (Sapindus rarak)  mengandung :
a.      Saponin yang menyebabkan busa, saponin yang bekerja sebagai surfaktan yang membuat air cucian lebih basah, akibatnya saponin mudah masuk ke dalam serat-serat kain yang dicuci menarik kotoran yang melekat dan melepas kotoran dari kain. Saponin adalah alkaloid beracun dimana ngengat sangat tidak suka sehingga batik yang dicuci menggunakan sabun cuci lerak Lerak “Ronsari” atau  sari lerak “Ronsari NL” akan terhindar dari bau apek dan ngengat tidak akan datang.
b.      Minyak lerak, cairan yang berfungsi mengikat warna-warna kain, sehingga warna kain tidak pudar.           

                         “Ronsari NL” adalah lerak cair dengan dengan dua aroma pilihan yaitu melati dan aroma cendana merupakan bahan  alami yang bersifat mengikat warna dan mampu mempertahankan warna alami.  Dalam proses pembuatannya Sari “Ronsari NL” dilakukan secara alami langsung menggunakan tangan manusia, tanpa sentuhan mesin industri sehingga kandungan yang terdapat dalam biji lerak tidak terkontaminasi apapun.

Add caption
4.      Langkah mencuci dengan dengan lerak cair RONSARI NL:
a.      Kocok lebih dahulu botol sari lerak,
b.      Tuangkan dengan ukuran 4 tutup botol 
c.       Campurkan dalam 4 liter air hingga merata (berbusa)
d.     Rencam pakaian/kain selama 9 s.d. 15 menit
e.      Bilas dengan air bersih (jangan menggunakan pelembut dan pewangi pakaian)
f.        Jangan menggunakan mesin cuci
g.      Angin-anginkan di tempat teduh (meskipun tidak langsung terkena sinar matahari, lerak sudah mengancung alkaloid beracun yang tidak disukai ngengat/hewan kecil  sejenis lainnya)
h.      Jangan diperas, biarkan mengering alami karena saat pengeringan alami inilah minyak lerak kembali bekerja menguatkan warna kain.

Part of love story 3

*Cuma numpang curcol aja nih ya karna gue gak tau mau crita ke sapa*
Eheeem...
Lg fallin in love sma kakak kelas gt deh critanyaa. Gak tau ya, awalnya jg skedar kagum sm tersepona oleh senyumnya tp kita malah jd dkt gini.
Mana skrg ini, aku ngerasa dapet harapan bgt dr dia tp aku gak mau nek dia cuma PHP kaya Taufan(nama samaran)..
Banyak bgt yg bilang kalo si kakak kelas itu care sm aku, juga suka sama aku. Emg si bukti buktinya udah banyak, sikapnya dia jg beda ke aku...
AKU GAK MAU KE PDan tp gak bisa dipungkiri, aku ngefly stiap dia panggil aku dengan sebutan itu. Aku seneng.
Cuma sayangnya ada batas yg sulit untk dilampaui.. Aku bukan siapa siapa dia dan dia juga belum pasti memiliki rasa yg sama kaya aku. Aku ngga terlalu ngarep buat jadi pacarnya karna aku jg blm pengen bgt pacaaran. aku cuma pengen dia tau apa yg aku rasain dan dia bisa ngerhagain aku.
Hatiku yg memilih dia, bukan diri aku!
Aku cuma takt stlh aku jujur, dia jd beda ke aku.
Inti dr nasihat temen temenku gni,
"masnya itu udah tau kalik kalo kmu suka dia. jd jujur aja sana biar smuanya jelas. gak usah takut dia bkal jauin kmu. buktinya masnya makin deket sama kmu, care sm kmu, panggil kmu dengan panggilan itu, sms kmu terus. Mending bilang deh yak. Jgn sampe terlambat dan Inget kata pak agus!"
dan inti dr nasihat guru TIK ku bpak Agus Santosa yg tercintaah "knpa kmu memilih dia? dia itu cowok yg gak punya cinta. terlalu cuek sm dirinya sendiri. Jd jangan takut kesaing sama cewek lain. Kata temenmu, dia bnyak yg suka kan? Gak usah khawatir, dia cuek ko yak. memang udah 17thn tp gak menjamin dewasanya dia. trus dekatin diaaa. " *beberapa wkt kemudian, stlh aku crita tntg perkembangan yg terjadi* pak agus blg "udah jadi itu yak, terus lanjutin ajaa"
GUBRAAAAAAK!
Amiin ya Allah. Niatku juga cuma pengen jujur.
Aku sayang sama dia karena Allah SWT :)
tp gmana? aku masi maluuuu..

ada jg temenku yg blg, kalo banyak yg suka sama tu kakak kelas. sedikit jealous si, manusiawilah. dia jd orang juga ramah bgt.
Aku slalu nungguin sms dari dia (kaya malem ini) pengen sms duluan tp aku takut ganggu, secara ya dia ikt olim salah satu mapel ips gitu dehh.. Kalo mau sms dia musti mikir dulu, ganggu engga. Kadang jg sms dia cuma ngucapin "met belajar"
aduh, jd keinget dia ngasih semangat aku wkt mau presentasi fisika+ulangan b.arab. makasi ya mas, kmu care sama aku.
Smga kmu gak Pemberi Harapan Palsu kaya temenmu itu yaps! :D
Sebenernya aku udah mantep buat bilang ke dia tp kadang aku masi ragu sama perasaanku sendiri (4 bulan loh aku deket sama dia)
ya Allah, terimakasih telah hadirkan sosoknya untkku dan tlg izinkan aku mencintai, menyayangi dan memiliki dia atas ridhaMu ya Allah :)







EHEEM, UHUUUK! :D
"mas, statusku slama ini tu emg buat kamu. smua gombalanku yg di sms itu juga serius. bahkan notes ini jg buat kmu so, kalo kmu baca notes ini. sms/like/comment/bilang ke aku dong. jgn takut salah, jgn takut ke PDan. karena ini emg buat kmu. Makasi mas :)"
Sabtu, 17 Maret 2012

Part of love story 2

Kepercayaan dirimu, itu nyata!
Kau datang tanpa permisi.
Menawarkan gelap dibalik terang dan luka bahagia.
Ragu memang.
Tak yakin perasaan itu datang lagi dan memilihmu.
Empat bulan kurasa cukup untuk mengambil keputusan ini.
Izinkan sang rembulan membeberkan kebohongan dr sang mentari pada sang bintang.
“maaf”
Aku mencintaimu, aku menyayangimu.
Tapi, memilikimu bukan inginku.
Biarkanlah mengalir apa adanya.
Terimakasih atas sosokmu yg datang dengan keluguan CINTA
Minggu, 11 Maret 2012

Part of Love story


SEBUAH MAKNA
(Karya : Alya Hafizh Rayudisa/X.E)

Ku maknai senyumanmu sebagai senyum sapaan
Senyum yang selalu ada ketika kedua pasang mata saling menatap
Ku maknai kata “haii” sebagai wujud keramahanmu
Bahkan, semuanya terasa mudah dan wajar untuk dimaknai
       Namun ketika ,
Sepasang bola mata ini seolah tak ada henti mencari bahkan mengamati
Mengamati setiap langkah dan gerak-gerikmu
Mengapa begitu sulit memaknainya?
Dalam ketidakacuhan
Berbagai pertanyaan muncul di benakku
Pertanyaan yang pernah ada dan sama seperti tiga tahun lalu
       Dua tahun dalam penantian
       Satu tahun untuk memaknainya
       Dan menjadi tiga tahun yang mungkin,
       Bisa dimaknai sebagai kesetiaan atau suatu hal yang percuma
Enough !
Ku tak ingin menjadikan tiga tahun yang menyesalkan
Ku ingin menjadikan tiga tahun yang indah
Seperti indahnya senyuman dan keramahanmu
            “Astaghfirullah” batinku
            Apa aku sedang merasakan, rasa yang manusiawi itu ?
            Rasa yang terkadang terlalu naïf
            Rasa yang mampu merelakan segalanya
            Rasa yang selalu didambakan  
Apa makna dari semua ini ?
Apa aku harus menunggu tiga tahun lagi ?
Merasakan sakitnya sebuah penantian ?
       Takut dan galau menyelimuti benakku
       Takut untuk menyebutnya sebagai rasa “cinta”
       Galau antara kagum atau cinta
       Berlindung tak ada payung yang membentang
       Menangis pun tak ada sandaran
Senyummu adalah semangatku
Hanya Allah yang mampu memaknainya
Memaknai rasaku padamu
Rasa yang mengharapkan ridhaNya
       Ingin menemukan cinta yang datang dengan lugunya
       Menawarkan gelap dibalik terang
       Tertebas segulung mimpi indah
       Yang belum menjamah nyata
       Semoga bukan getar ilusi belaka
      
             
           
       5 February’12

Love Story part I

Saat Hati Mulai Terbuka
Langit biru, awan putih terlukis indah oleh Sang Pencipta. Melukiskan sejuta keceriaan yang terpancar dari sang mentari. Mentari yang berusaha menerangi hati dan perasaan Myra. Namun, apakah sang mentari mampu mentupi kebohongan itu?
Harapan akan sebuah perubahan selalu terlintas dipikiran Myra. Lembaran demi lembaran dibukanya untuk memulai kebahagiaan. Kebahagiaan yang telah hilang setelah kejadian itu. Kejadian yang membuat Myra mati rasa dan takut merasakannya lagi. Entah, bagaimana Myra menutupi kesedihannya. Myra selalu nampak bahagia.
Meskipun begitu, Gita tahu bagaimana perasaan Myra sebenarnya. Myra memang pandai berbohong demi menutupi kesedihan yang dirasanya. Namun, Gita seolah kebal dengan kebohongan yang tersembunyi dibalik keceriaan Myra. Persahabatan yang terjalin sejak mereka duduk dibangku sekolah dasar membuat keduanya saling mengerti seluk-beluk tingkah mereka. Myra memang lebih senang menyimpan kesedihannya sendiri dan menorehkan setiap kejadian buruk yang menimpanya kedalam sebuah tulisan yang sering terposting di blognya.
Hidup Myra memang tak seperti anak remaja lainnya. Sejak kecil, keluarga Myra tidak harmonis dan hal tersebut berbanding terbalik dengan kehidupan Gita. Myra adalah anak pertama dari dua bersaudara. Myra memiliki seorang adik laki-laki yang berumur lima tahun. Beban hidup Myra tak ringan seperti, tanggung jawabnya untuk menjaga adiknya. Terutama ketika kedua orang tuanya bertengkar. Terkadang Myra merasa tak sanggup lagi, Myra lelah. Namun, saat Myra menyadari keberadaan sosok anak lelaki kecil itu, Myra seperti mendapatkan sebuah semangat. Myra harus membahagiakan adiknya.
“Myra, kamu masih menganggapku orang lain?” tanya Gita memecah kesunyian yang terjadi sejak bel masuk berbunyi.
“Ngomong apaan sih kamu, Git?”
“Cerita dong, Ra! Ngga usah sok kuat gituu deh. Pasti cowok itu lagi kan?” desak Gita sambil mencoba menebak-nebak.
“Cowok itu? Sapa? Ngga usah kumat deh yaa. Gue lagi males nih.”
“Si pemberi harapan palsu, Taufan Taufan ituu looh. Sang pujaan hati yang Cuma bisa bikin sakit hati. Cakep enggak, keren enggak, kaya enggak, pinter enggak, pake acara hidup lagi. Sesuatu banget deh tuh cowok sampek buat sahabat gue tercuyuung nungguin sampe karatan gini. Ckckckck.” ujar Gita.
“Sialan lu! Tapi iya juga sih. Bodo’ amat deh yaa, kantin aja yuuk!” ajak Myra
“Yee ni anak malah mengalihkan pembicaraan. Dasar!”
Tiga tahun silam, Myra menjatuhkan hati pada kakak kelasnya. Dua tahun lamanya Myra menanti Taufan. Harapan demi harapan didapatkannya dan membuat Myra semakin yakin bahwa Taufanlah pemilik hatinya. Namun, ternyata damba itu hanya menepias pada getar ilusi belaka. Kini, Taufan telah bersama Rany. Tak terbayang betapa sakitnya hati Myra, betapa dalam luka yang menggores hatinya dan betapa sia-sianya penantian yang selama ini Myra lakukan hanya demi seseorang yang tak pasti.
Perasaan cinta Myra pada Taufan tak perlu diragukan lagi. Myra begitu sabar menantikan sosok Taufan. Walaupun teman-teman Myra selalu memintanya untuk tak lagi menanti lelaki itu tapi, lagi-lagi perasaan cinta yang dimiliki Myra memang tak mampu dihilangkan begitu saja. Semua butuh proses, proses yang justru membuat Myra semakin mencintai Taufan. Dan sekarang kesetiaan itu hanya menjadi serpihan debu yang tak berarti lagi.
Saat ini Myra duduk di bangku sekolah menengah atas. Tiga tahun memang telah berlalu dan kejadian itu telah tersimpan rapi menjadi cerita masa lalu yang tak harus dilupakan namun juga tak harus dikenang. Myra tak ingin terus-menerus jatuh dan tertatih tapi, perasaan Myra saat ini kosong, mati. Tak ada rasa yang patut dibanggakan lagi. Gita bahkan merasa kelimpungan mencari sosok pujaan hati untuk sahabatnya itu. Gara-gara masalah itu, Myra dan Gita sempat bertikai karena, Myra tak senang dengan sikap Gita yang terus-terusan mencari pacar untuknya.
“Itu masnya ngapain sih liatin sambil senyum-senyum sendiri?” ujar Myra lirih
“Yang itu? Bukannya kakak kelasmu SMP ya?”
“Iya, tapi aku SMP ngga kenal ya sama dia.”
“Jangan kePDan dulu deh, Ra. Hahahaha.” goda Gita
Myra memang tak mengenal pasti sosok lelaki itu. Dia hanya tahu bahwa lelaki itu adalah teman angkatan Taufan. Myra terheran-heran dengan sikap lelaki itu saat mereka jumpa karena, selama duduk di bangku sekolah menegah pertama mereka tak pernah seperti ini. Namun Myra kembali tak menghiraukannya.
Sejenak, Myra dihinggapi rasa iri yang menusuk dalam hingga menggerogoti logika warasnya dan tanpa perlawanan. Ketika Myra dapati puluhan pasang mata berbinar, duduk dibuai kemesraan, sedangkan Myra? masih sendiri terpaku, tanpa teman, tanpa siapa-siapa. Bosan?
Beberapa hari ini, seolah tak tampak lagi kebohongan yang terselip dibalik cerahnya sinar sang mentari. Begitu nyata dan indah. Senyum Myra, keceriaan Myra dan semangat yang begitu membara, tampak asli dan tulus.
“Ciyeeehh, si eneng lagi seneng banget daah. Cerita dongg!” goda Gita
“Apaan sih? Lebay kamu! Biasanya juga gini kan?” ujar Myra tersipu malu
“Aaaaayolaaah, ceritaaa!” desak Gita sambil mengoyang-goyangkan tangan Myra.
“InsyaAllah, aku berani buat sakit hati lagi.”
“Haaaa??!!”
“Berani jatuh cinta, brani sakit hati dong.”
“WHAT? Alhamdulillah, ya Allah telah menyadarkan sahabatku yang satu ini. Peyuuuk Myraaa!!!” ujar Gita senang mendengar pernyataan Myra dan memeluknya.
“Bismillah deh, semoga siap lahir batin. Tolong bantu aku ya, Git!” ujar Myra mantap.
“Siap ndoro! Udah ngga usah nangis gitu aah ntar jeyeek loh. hahah” kata Gita sambil mengusap air mata Myra.
Kerinduan akan keindahan sebuah cinta membuat Myra tersadar bahwa tak seharusnya dia menutup rapat-rapat pintu hatinya. Seolah menjadikan cerita masa lalu sebagai pengalaman membuat Myra trauma. Mungkin memang begitu dalam luka yang menggores hati Myra. Tergores oleh harapan-harapan palsu dari sang pujaan hati.
Membuka kembali lembaran yang pernah tertutup dan menuliskan cerita cinta dengan harapan serta mimpi yang belum menjamah nyata. Meskipun Myra belum menemukan siapakah yang akan datang dengan lugunya dengan menawarkan terang dibalik gelap dan mendekapkanya dalam titik hitam memanjang. Setidaknya, Myra masih mau bermimpi dan mencoba diwujudkan dalam damba.
“Ra, sepeda masnya lucu tuh.” Kata Gita sambil menunjuk sepeda yang dimaksud.
“Walah, sepedanya mas Arya to?” ujar Myra dan terdengar oleh lelaki itu.
“Apaan dek?” tanya lelaki itu
“Kata temenku sepedamu lucu mas.” Jawab Myra
“Kaya orangnya dong. Hahaha” ujar Arya dengan penuh percaya diri.
“Huuuu, dasaaar!”
“Duluan yaa dek, daaah...”
“Daah.. Ati-ati mas!”
“Ciyeeeeehhh, udah sama mas itu aja. Kan kakak kelas dari SMP, Ra. Kesempatan tauuk brey!” ujar Gita dengan sedikit menggoda
“Sumpaaah ya ni anak!” balas Myra gemas.
Tak pernah terlintas untuk menyerah walau asa kerap menghampiri. Dengan penuh percaya diri, Myra tetap menulis lembaran demi lembaran pada buku yang hampir habis. Namun, memang tak ada tanda-tanda kehadiran sesosok lelaki yang akan memasuki pintu itu. Pintu yang tak pernah tertutup sedetikpun. Tapi senyumnya, senyum yang selalu ada saat kedua bola mata mereka bertemu, membuat Myra merindu lagi dan lagi. Apakah ini? Tunggu! Diakah? Tunggu!
“Kok belum pulang, Ra?” tanya seseorang dengan senyum itu.
“Belum mas, masih ada KIR. Kamu kok juga belum pulang mas?”
“Nungguin kamu.” Jawabnya singkat dan penuh canda.
“Yeee, nggombal cobaak. Hahaha. Duluan ya mas!” timpa Myra
Perasaan ini, perasaan yang pernah hadir tiga tahun lalu. Jantung Myra berdegup tak beraturan. Goresan tinta yang tergores pada lembaran buku itu kini mulai jelas arah dan tujuannya. Lembaran tentang sosok lelaki yang penuh dengan senyum dan keramahannya. Cerita cinta yang diawali sesuai harapan dan semoga berakhir sesuai dengan skenario harapan. Dan Myra menjatuhkan hati pada lelaku yang tak asing baginya, Arya.
Semua berjalan dengan begit indah dan sesuai harapan. Namun, entah apa yang membuat Myra meragukan perasaannya. Bahkan tak berani menyebutnya cinta. Menurut Gita, inilah rasa yang dinantikan Myra selama ini. Pribadi Myra menjad berubah. Sekarang tak terlihat setitik bercak kebohongan dibalik sinar mentari itu. Nyata dan tulus.
Keakraban yang terjalin antara Myra dan Arya, membuat Myra berusaha mencari kepastian akan rasa cintanya itu. Tak dapat dipungkiri lagi, rasa takut itu masih sering bergelimat dibenak Myra. Takut akan harapan palsu.
Myra hanya mampu bersujud pada Sang Illahi, memohon agar dapat mencintai, menyayangi dan memiliki Arya atas segala ridhaNya. Semoga, semua ini akan menjadi harapan serta mimpi yang akan menjamah dunia nyata. Dengan penuh suka dan duka, tanpa kebohongan, tanpa penyesalan dan dihiasi dengan air mata kebahagiaan :)
Love him :*
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

The Time


Get your own Digital Clock

Blogger templates

About Me

Foto Saya
Alyaak Hafizh Rayudisa
this is real , this is me :-) i'm exactly where i'm supposed to be now ♥ gonna let the light shine on me, now i've found who i'm there's, no way to hold it in, no more hidding who i want to be, this is me ♥ :-)
Lihat profil lengkapku