Rabu, 28 Mei 2014

Sajak ku untuk Tuhan

ya Allah ini sungguh berat bagi ku.
Aku ingin segera melewati semua ini.

Tuhan, ajari aku untuk melawan perasaan ini.
Tidak seharusnya aku memiliki rasa ini. Rasa yg justru akan membunuh diri ku sendiri.
Tiada henti ku beristighfar kepada Mu.
Tuhan, sungguh ini tidak nyaman.

Aku ingin bangkit.
Berjalan di jalan lurus Mu.
Penuh dengan doa dan harapan..

Tuhan,
Bimbing hamba Mu ini. Beri petunjuk pada ku.

Tuhan,
Ampunilah segala kesalahan dan dosa yang pernah aku perbuat selama ini.

Tuhan,
aku menerima ujian ini agar aku jauh lebih dekat kepada Mu.
seperti yg slama ini aku inginkan..

Tuhan,
Apapun yang sedang terjadi saat ini, aku yakin semua akan berlalu.
Semua sudah Engkau atur sedemikian rupa.
Dan rencana Mu jauh lebih indah dari apa yang sudah aku sesali ini..

Tuhan,
Kuatkan aku yang selalu berusaha menyimpan semua ini sendiri.
Sembuhkan aku dari segala penyakit hati.

Tuhan,
Lancarkanlah langkah ku selanjutnya.
Berkahi dan beri pentunjuk pada ku..
Sungguh mudah bagi Mu untuk.mengatur semua urusan dunia..

Tuhan,
aku memiliki banyak sekali angan dan cita-cita.

Tuhan,
Berilah aku keikhlasan, kesabaran dan kekuatan untuk melewati semua ini.
Jadikan akhir ini sebagai akhir yang terbaik dan akhir dimana aku benar benar mengucapkan syukur Tuhan...

Aamiin..

Selasa, 20 Mei 2014

Melepas gelap, Meraih terang.

Beberapa waktu lalu aku membaca postingan blog dari seorang artis yang akhir-akhir ini dikabarkan akan bercerai dengan suaminya. Ya si motivator, Marshanda.
Sebuah postingan yang diberi judul "Satu Halaman, Gadis Depresi" membuat pikiran ku kembali kepada masa lalu. Masa yang dimana menurutku sangat gelap dan aku terlalu bodoh untuk melakukan hal-hal itu.

Dunia itu berawal dan berakhir sewaktu aku duduk dibangku SMP. Tidak meninggalkan kenangan yang baik sih tapi, meninggalkan sejuta bahkan ribuan pelajaran yang berarti bagi hidup ku.Mengenal berbagai macam watak orang yang berbeda, berada dalam satu ruangan dengan orang yang berbeda agama. Belajar bertoleransi. Aku pikir semua ini akan menyenangkan, ya layaknya sinteron-sinetron lah yang menggambarkan kehidupan remaja SMP.


Namun, bukankah apa yang kita inginkan tidak selamanya dapat terpenuhi?
Iya benar. Dunia gelap ku pun dimulai...
Aku adalah lulusan dari salah satu sekolah dasar yang cukup terkenal. Sekolah ini sekolah muslim. Dan tentunya, kita diajarkan untuk bertingkah laku seperti tuntunan agama kita.
Semua berbeda ketika aku berada di SMP. Disini terdapat berabgai macam teman yang berasal dari berbagai sekolah yang mungkin pengawasan tntg bertingkah laku kurang (tidak seperti sekolah ku).

Pernah suatu ketika aku mendengar salah seorang teman berkata jorok (hewan di kebun binatang keluar semua) dan ketika aku pulang sekolah aku menangis. Ya kenapa mereka mengucapkan kata itu seakan tak punya dosa? Bahkan mereka menjadi kan kata itu untuk menghina seorang teman lainnya?
Aku takut. Sangat takut.
Begitu banyak teman yang berkata kasar di sekolah ini. Seolah jika tidak mampu berkata kasar, kita bukanlah seorang remaja yang gaul, yang keren. Semua yang mereka perbuat tak pernah ku lihat sewaktu aku duduk di sekolah dasar. 
Hal itu membuat ku merasa takut. Teramat takut.


Suatu ketika, rasa takut ku hilang.
Aku mulai terbiasa dengan hal-hal itu dan bahkan aku melakukannya. Aku dengan lantang dan bangga mengucapkan kata-kata kasar itu. Entah apalah ini. 
Aku sudah berada di lantai dasar dunia kegelapan.


Masa SMP pula aku mengenal dan merasakan rasanya memiliki seorang pacar. Ya mungkin aku memang cupu, karna aku baru memiliki pacar dibangku SMP. Aku terkadang berfikir, jangan-jangan waktu itu aku hanya ingin menjawab rasa penasaran ku kepada orang yang berpacaran.

Lantai satu dunia kegelapan mulai aku masuki.
Berawal dari berpacaran dengan teman sekelas, berbagai masalah menimpaku.
Aku dimaki, aku dihina, aku dilecehkan, aku dibuang.
Aku mengais-ais ampunan kepada mereka yang memperlakukan ku layaknya kotoran.
Aku berpura-pura, aku berbohong yang justru membuat ku semakin dianggap sampah.
Dampak dari itu semua tidak tanggung-tanggung. Aku jatuh sakit. Aku merengek untuk pindah sekolah. Aku ketakutan dan terkadang setiap pagi aku harus menyiapkan alasan agar aku tidak masuk sekolah.
SMP layaknya neraka dunia bagi ku.

Belum lagi, aku berada dalam keluarga broken home. Ya memang kedua orang tua ku tidak bercerai, tapi sejak kecil mereka sering sekali berantem. Hal ini yang membuat ku semakin takut. Aku takut akan kekerasan. Aku takut melihat orang bersuara keras. Hati ku mudah tersinggung.
Takut dan takut hanya itu yang mewarnai dunia ku.

Prestasi ku di sekolah tidak sebaik waktu SD. Semua menurun tajam. Setiap hari aku tidak pernah belajar. Ranking ku selalu berada di 20 terbawah. Masuk 15 besar saja sudah hebat bagi ku, tpi sayang aku tak pernah menduduki peringkat itu. Ya hal ini tentu membuat Ibu ku geram. Beliau menuntuku untuk ini itu. Aku selalu dibandingan dengan orang-orang yang lebih pintar dari ku.
Lagi dan lagi, aku dijatuhkan.


Permasalahan ku tentang kejamnya dunia sekolah dan dunia keluarga tentu tidak sampai disini saja.
Dalam keluarga, aku memiliki banyak sekali tekanan batin. Ya mulai dari kedua orang tua hingga persoalan yang tak pernah aku mengerti bahkan sampai sekarang pun tidak usai.
Pernah suatu ketika, aku mendapat sms dari kakak Ibu ku. Dia mencaci ku, memaki ku lewat sms. Hati ku semakin panas. Dan tentu aku membalasnya dengan amarah dan cacian pula. Urat kesopanan ku memang sudah mulai luntu. Aku diperlakukan seperti itu pastinya bukan tanpa sebab. Yaaa, bisa dibayangkanlah bagaimana kelakuan ku hingga membuat permasalahan ini semakin keruh.


Dunia ku bebas, Aku bebas melakukan apapun.
Aku menghina, memaki, mencemooh orang yang lebih tua dari ku. Bahkan aku melakukannya kepda kedua orang tua ku sendiri.
Aku menulis segala apa yang dipikiran ku tanpa editing. Aku menulis status facebook dengan kata-kata kasar. Menghina orang, meluapkan segala amarah dan kekecewaanku.
Ya hal itu, membuat aku semakin rendah dimata sanak saudara dan tetangga.
Tapi semua itu justru membuat ku bangga, senang dan puas.
Aku ingin mereka tahu bahwa keluarga ku tidak sempurna.
Aku ingin mereka tahu bahwa semua senyuman, kebahagiaan dan cerita itu hanya rekayasa.
Aku benci bersandiwara, Aku benci berpura-pura.
kebohongan publik! Pencitraan! Apa itu?


Aku semakin bertindak diluar batas. Masih memakai pakaian seragam, aku pulang ke rumah pukul 3 pagi. Hal itu tidak sekali dua kali aku lakukan tapi berulang kali. Tunggu. Jangan berfikiran negatif. Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya menyewa bilik warnet untuk aku beristirahat, untuk aku tidur sambil mendownload lagu atau melakukan aktivitas berinternet. Hingga nanti aku rasa aku sudah cukup tenang dan lupa dengan semua sakit hati ku.
Sesampai di rumah tentu, aku tidak dibiarkan begitu saja. Aku dimarahi abis-abisan. Namun lagi, amarah mereka ku anggap seperti angin lalu. Aku cuek! Yang penting aku bahagia.


Sebenernya masih ada satu perbuatan lagi yang belum aku ungkapkan.
Aku belum cukup berani untuk mengumbarnya, yang jelas ini adalah kriminal. Hal ini selalu aku simpan sendiri. Kedua orang tua ku hingga detik ini tidak pernah tahu, bahkan orang yang aku anggap percaya.
Aku akan mengumbarnya jika nanti aku sudah menjadi orang sukses.
Tpi yang jelas, perbuatan itu membuat ku sangat tersadar. Dan aku cukup bangga karna aku mampu menyelesaikannya sendiri dan mampu melewatinya.


Ketika aku duduk di kelas 3 SMP, kehidupan ku sedikit tertata. Ya semua ini karna UN.
Namun, semua itu tidak bertahan lama setan masih saja menempel ditubuh ku.
4 Juni 2011, hari itu adalah pengumuman kelulusan SMP.
Tentu aku semakin deg-degan. Bagaimana hasil ku?
Dan yaap, hasilku fail! Aku hanya memperoleh nem 32,50 yang dimana aku tahu, nem segitu tahun lalu tidak bisa masuk di SMA Negeri.

Keadaan itu membuatku semakin depresi.
Ibu ku kecewa, berbagai sindiran selalu aku trima setiap hari.
Aku menyalahkan diri ku sendiri. Aku bukan anak yang patut dibanggakan. Rasanya aku ingin mati.
Kehidupan ku sudah sangat hancur. Aku anak durhaka.
Aku selalu mencoba untuk kabur namun selalu gagal dan berujung pada teriak-teriakan depresi ku.

Pernah suatu ketika aku mencoba kabur, Ibu ku memohon ampun merangkul kaki ku.
Sungguh separah itukan perbuatan ku hingga Ibu ku melakukan hal itu.


Pendaftaran SMA sudah semakin dekat, Ibu ku tak mau mengantarkan ku untuk survey. Aku hanya bersama ayah ku. Hati ku semakin rapuh. "Aku nggak bakal dapet sekolah negeri, aku pasti masuk swasta dan pasti aku akan dimarai habis-habisan" Itu yang mengantui pikiran ku setiap malam.
Terlebih ketika sepupu ku dan teman kecil ku dengan nem yang membanggakan sudah mampu menentukan kemana mereka akan meneruskan sekolah, hati ku semakin gak karuan.
Aku pasrah. Jika memang aku tidak akan sekolah, yasudah, Pendidikan ku memang cukup smapai SMP.
Masa depan ku gelap. Mungkin nantinya aku hanya menjadi seorang pembantu.
Sungguh masa tersulit bagi ku..


Ada slah satu sekolah negri yang menjadi satu satunya harapan ku. Sekolah negri berciri khas islam, MAN. Ya, sekolah ini harapan ku. Karena jika aku gagal, aku benar-benar aku dimasukan ke sekolah pinggiran, di pelosok desa. Tentu aku tidak mau. Akan jadi apa aku nanti? Semakin hancur? Semakin bebas? Semakin terjun dalam dunia gelap? Semakin merasakan kejamnya neraka dunia?
Ibu ku tetap bersikukuh menyuruhku untk bersekolah di pelosok desa.


Aku mulai mendaftar, bahkan saat mendaftarpun batin ku masih tidak tenang. Aku masih dihantui hinaan, cacian.
Ketika aku sudah benar-benar lolos dari seleksi penerimaan, aku  masih saja dianggap rendah.
Ibu ku tidak mau membiayai ku sekolah disana, Beliau tidak mau dipermalukan lagi karena aku.
Aku harus melakukan berbagai macam janji yang tentu sulit bagi ku.
Namun pada akhirnya aku mencoba berkata "Iya" meskipun aku tidak tahu akankah aku sanggup melakukannya.


Ya sekarang aku benar-benar sudah menjadi siswa MAN.
Disini, aku mulai berjanji kepada diri ku sendiri. Aku harus kembali. Semoga dengan ditrimanya aku di sekolah islam ini membuat aku semakin taat lagi. Mengerti aturan dan tata krama.
Aku berharap besar kepada sekolah ini. Semoga ini bisa menjadi sarana ku.

Aku mulai membuat beberapa planning.
Sekolah tetap yang utama. Bagaimana teman yang aku dapat nanti, aku tidak peduli.
Sekolah dan sekolah. Aku harus melakukan melepas gelap dan meraih terang.
Mungkin masalah akan semakin kompleks ketika aku memasuki jenjang yang lebih tinggi tapi apapun  itu, aku harus bisa mengutamakan sekolah! Berprestasi!
Membuktikan kepada orang-orang yang pernah mengganggapku sampah, menghina, mencaci, mencemooh bahkan merendahkan aku. Aku akan membuat mereka menyesal dan bangga kepada ku nantinya!!
Ya aku harus berubah demi meraih semua ini!!!


Lihat tanggal mainnya!
Karma itu ada! Entah bagaimanapun cara mu mengelak!
Tapi roda trus berputar. Mungkin kamu berada diatas sekarang, mengijak-injak ku sesuka mu. Namun lihat nantinya..
Di awal cerita tokoh baik dan pemenang akan dijatuhkan dahulu sampai nanti pada akhirnya mereka mendapatkan kebebasan yang berarti. Menjadi pemenang yang seutuhnya.

Disini, aku ingin kembali pada jalan Allah. Menjadi seorang muslimah yang mencoba untuk selalu berbuat baik. Berjalan dengna ridho Allah..
Bismillah...
Lembaran baru...








Sekian, beberapa pengalaman hidupku. Ya mungkin ini semua adalah aib yang tidak patut aku posting tapi tanpa ain-aib tersebut aku tidak pernah menjadi seperti sekarang ini. Tidak pernah merasakan ketenangan, kedamaian. Aku siap menghadapi kejutan kejutan kehidupan lainnya.
Aku yakin rencana Allah lebih indah dari apa yang kita rencanakan. Tugas kita disini hanya menjalaninya, meraih kesuksesan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Tujuan lainnya, aku juga ingin berbagi kepada teman-teman yang mungkin sedang berada di dunia gelap.
Percayalah teman, dunia itu bukan dunia yang sesungguhnya. Mungkin kamu merasa bebas tapi batin mu tidak pernah bebas. Kamu akan terus ketakutan dan dihantui hal-hal buruk. Biarlah setan keluar dari tubuhmu. Kamu makhluk Allah yang jauh lebih baik dari setan. Kamu mempunyai akal sedangkan mereka tidak.
Perbanyak dzikir. Jika mendpat cobaan yang begitu berat dan menyakitkan, percayalah Allah tidak akan memberi cobaan jika kita tidak mampu melewatinya. Semua kan berlalu, semua akan menjadi pelajaran untuk kita. Berharaplah kebaikan kepada Allah. Just Allah!
Lakukanlah perubahan dikit demi sedikit. Semua memang sulit tapi kita harus tetap mencoba.
Jangan pedulikan kata orang, mereka tidak akan berarti apapa. Mereka pasti nantinya akan merasakan apa yang pernah kita rasakan (bukan berarti balas dendam).
Roda berputar. Hukum timbal balik itu ada.
Biarpun dikata pencitraan atau sok alim, tapi kamu harus tetap menjadi manusia yang baik di mata Allah.
"Sok alim? Emang alim kenapa?
Sok suci? Emang suci, kenapa?
Masalah buat kalian?"

Ingat, pengalaman adalah hal yang mengantarkan kita pada kesuksesan.
Terus berusaha. Awalnya memang sulit, dan itu wajar. Tapi lama kelamaan semua akan indah layaknya surga.
Ini semua langkah kita menuju surga yang sebenarnya.
Allah tidak akan pernah membiarkan kita mati dengan ini.
Ambilah setiap kesempatan dengan baik.
Yakin dan percaya.
Kuatkan iman kalian kepada Allah, semua kan indah.

 Good luck! Stop Bullying! Keep Calm, Allah with us!


Terimakasih. Semoga dan menginspirasi. Maaf jika ada pihak yang tidak sukai dengan tulisan ku ini.
Niat ku baik, hanya untuk berbagi. Semua kembali pada niat.
Ambil postifnya yaaa :)


See you di postingan selanjutnya....
Senin, 19 Mei 2014

Satu Jam menuju Pengumuman

Pagi ini, 20 Mei 2014.
Hari yang membuat jantung ku berdebar lebih cepat.
Hari yang akan menjadi bukti pengorbanan dan perjuangan yang telah aku lakukan selama ini.
Yaaa...
Bismillah...

ya Allah, pagi ini aku telah mendapatkan kabar yang begitu menyakitkan bagi ku. ya Allah, aku sakit.
ya Allah, tenangkan batinku, beri aku keikhlasan mendengar semua kabar ini. ya Allah, sembuhkan luka ku. ya Allah, bantu aku untuk terus berfikir positif. Mungkin mereka memiliki alasan tersendiri. Walaupun alasan itu sedikit tidak masuk akal dan justru membuat ku semakin merasa sakit. Mungkin juga mereka mempunyai alasan yang lain.
ya Allah, bimbing hamba Mu ini....
Setelah beberapa hari yang lalu, aku berusaha mengkoordinir dan semua hanya berkata 'ngikut'. Kemudian menghilang entah kemana. Beberapa kali berusaha untuk mengkoordinir kembali, tetpi ternyata justu tidak mendapatkan respon sedikit pun. Bahkan, seseorang yang aku anggap akan menetralkan ini semua justru membuat hati ku semakin sakit. ya Allah, apa maksud mereka?

Sudah sekitar seminggu, aku tak melakukan aktivitas secara sempurna. Terbaring lemah tak berdaya diatas kasur. Berusaha bernafas seperti manusia normal. Kedua kaki ku tak mampu untuk digerakan. Jika aku berjalan hanya untuk buang air kecil, aku berjalan tergopoh-gopoh.Setiap malam aku selalu terbangun, meneteskan air mata kesakitan.
Tak ada seorang di luar sana yang mengetahui hal ini.

Dan terimakasih ya Allah, hari-hari berat sedang aku jalani. terimakasih telah memilih ku untuk merasakan ini semua. Aku yakin, semua orang pasti memiliki masalh kehidupan yang sama atau bahkan jauh lebih menyakitkan dibanding ini.



Astaghfirullah...
Aku tahu, memposting tulisan ini bukan merupakan langkah yang baik. Namun, aku hanya seorang manusia biasa yang sedang mencoba untuk berubah. Merubah tingkah laku.
Sejak aku merasakan begitu banyak perjuangan dan pengorbanan yang harus aku lakukan untuk menghadapi UN, aku mencoba untuk menyimpan segala sesuatu sendiri dan mencoba mendekatkan diri kepada Allah. Sekalipun itu sangat sulit untuk tipe orang seperti ku yang selalu ingin berbagi. Memang berdampak buruk sih, terutama bagi kesehatan ku.


Subhannallah, aku sedikit merasa lega dengan menuliskan apa yang ada dibenakku.
Terimakasih kalian yang telah memperlakukan ku seperti ini. Meskipun aku tak pernah tahu apa yang kalian lakukan. Tapi aku tetap berterimkasih. Ini kenang-kenangan untuk ku.
Maaf jika aku memiliki kesalahan dan tidak menjadi teman yang baik untuk kalian. Menjadi teman yang bagi kalian selalu mencampuri urusan kalian. Meskipun aku memiliki alasan tapi apalah arti alasan ku jika itu memang sudah menjadi jalan kalian.. Maaf dan maaf. Hanya itu yang dapat aku katakan, sekalipun tidak secara langsung untuk mengungkapkannya.


Hah!
ya Allah, terimakasih atas segala nikmat dan cobaan yang Engkau berikan kepada ku..
Aku percaya ini semua akan menjadikan ku untuk menajdi wanita yang jau lebih tangguh dan kuat!
Bismillah....


ya Allah ya Rabb, Yang Maha Dekat dan Maha Mengabulkan.
Pagi ini sungguh berat bagi ku menerima kabar yang tak sesuai dengan harapan. Tapi aku yakin, Engkau memiliki hal yang indah untukku.
 Ini satu jam menuju pengumuman UN. ya Allah, semoga kabar buruk ini bukan sebuah pertanda buruk juga.
ya Allah, semoga hasil ku sesuai dengan apa yang telah aku perjuangkan dan aku korbankan dalam menghadapai UN.
ya Allah, jika hari ini tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan.
Aku percaya bahwa rencana Mu lebih indah dari cita-citaku..
Aamiin....



Bismillahirrahmanirrahim...





Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

The Time


Get your own Digital Clock

Blogger templates

About Me

Foto Saya
Alyaak Hafizh Rayudisa
this is real , this is me :-) i'm exactly where i'm supposed to be now ♥ gonna let the light shine on me, now i've found who i'm there's, no way to hold it in, no more hidding who i want to be, this is me ♥ :-)
Lihat profil lengkapku